Tradisi Badudus ini bertujuan untuk membentengi diri dari berbagai
masalah kejiwaan yang datang dari luar dan dalam diri seseorang. sedangkan
Babarasih Pusaka ialah tradisi memandikan (membersihkan) benda pusaka yang oleh
masyarakat banjar sering dilakukan pada saat bulan Muharram dengan tata cara
khusus. Badudus atau ada juga menyebutnya Bapapai adalah salah satu tradisi
masyarakat Banjar dalam bentuk ritual mandi (Bamandi-mandi) yang biasanya untuk
mensucikan diri calon pengantin, pengobatan terhadap seseorang, dan juga saat
hamil tujuh bulan (tian mandaring). Secara umum, makna ritual Badudus adalah
pembersihan diri, baik lahir maupun batin. Tradisi Badudus ini, bertujuan untuk
membentengi diri dari berbagai masalah kejiwaan yang datang dari luar dan dalam
diri seseorang. Sedangkan Babarasih Pusaka ialah tradisi memandikan
(Membersihkan red) benda pusaka yang oleh masyarakat Banjar sering dilakukan
saat bulan Muharram kalender
Islam (Hijriyah) dengan tata
cara khusus.
Badudus dan Babarasih Pusaka diawali dengan membersihkan
benda-benda pusaka yang berupa, Keris, Pisau, Kayu Ulin, Tombak, Guci, Payung
serta benda benda sejenis lainnya yang kesemua benda tersebut, merupakan
benda-benda yang sudah diwariskan secara turun-menurun. Untuk pelaksanaannya
sendiri, benda-benda pusaka tersebut direndam terlebih dahulu dengan air kelapa
selama tiga hari tiga malam. Setelah itu, semua benda pusaka dimandikan
(disiram) lagi dengan air hidup yakni, air sungai yang mengalir (air hidup).
Terakhir, benda pusaka ini harus dimandikan lagi oleh orang yang merupakan
Juriat (Juru kunci) dengan tata cara dan rangkaian ritual berupa doa khusus. Kegiatan
ritual yang dilakukan erat hubungannya dengan diri kita sendiri. Yang pastinya
untuk membersihan diri baik jiwa maupun raga supaya nantinya bersih secara
keseluruhan, memiliki kepribadian yang bagus dan menjadi lebih baik kedepannya
di tahun baru Islam.
Sumber-sumber:
- http://pariwisatakalsel.com
- http://metro7.co.id
Tradisi ini,
biasanya dikhususkan bagi orang yang sudah memiliki keturunan jadi bagi orang
yang tidak mempunyai keturunan, ritual ini tidak perlu dilaksanakan. Ini karena
keturunan orang yang mempunyai pusaka bisa terkena penyakit aneh atau kesurupan
atau istilahya kena Pingit, jika pusakanya tidak dibarasihi. Semua hanya
tradisi jadi terserah kepada kita, untuk itu kita harus kembalikan lagi kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sumber-sumber:
- http://pariwisatakalsel.com
- http://metro7.co.id
Tidak ada komentar:
Write Comments