Makam Penghulu
Rasyid ini terletak disamping mesjid pusaka banua lawas. Pada bagian atap
bangunan yang melindungi makam tersebut terbuat dari sirap atau kayu ulin. Penghulu
Rasyid (lahir di desa Telaga Itar tahun 1815 – meninggal di desa Banua Lawas, 15 Desember 1861 pada umur 46 tahun) adalah salah seorang di
antara sejumlah ulama Islam yang bangkit bergerak berjuang mengangkat
senjata melawan penjajah Belanda dalam Perang Banjar. Ayah dari
Penghulu Rasyid bernama Ma’ali adalah penduduk kampung Telaga Itar. Rasyid diperkirakan
lahir sekitar tahun 1815. Pada waktu
terjadi Perang Banjar
dan perjuangan yang menghangat di seluruh wilayah Banua Lima tahun 1860 sampai tahun 1865, Rasyid berumur 45
tahun.
Sejak kecil beliau mempunyai ciri-ciri
kepemimpinan dan mempunyai kepribadian yang tinggi. Dengan pengetahuan agama
Islam yang dimilikinya disertai dengan amaliah yang kuat, Rasyid pun dijadikan
sebagai pemimpin agama dengan
sebutan Penghulu.
Selanjutnya ia lantas dikenal sebagai Penghulu Rasyid. Sebagai seorang pimpinan agama, Penghulu Rasyid tergerak jiwa
patriotismenya untuk membela negara Kesultanan Banjar yang
dijajah Belanda. Penghulu Rasyid dan para ulama lainnya mengorbankan semangat
juang, sebagai gerakan Baratib Baamal. Gerakan Baratib Baamal ini meliputi
hampir seluruh Banua Lima dengan
pusat kegiatan di masjid dan langgar (surau).
Tidak ada komentar:
Write Comments