Sabtu, 09 Maret 2019

MAKAN BATALAM


Sejak jaman kolonial belanda, masyarakat muslim di Desa Hapalah, Desa Bangkiling Raya, dan Desa Bangkiling, Kecamatan Banua Lawas setiap tahunnya merayakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW secara besar-besaran melibatkan seluruh masyarakat yagn merupakan wujud ke gotong-royongan. Jarak yang ditempuh untuk menuju lokasi Makan Batalam 33 Km dari Tanjung ke arah Selatan.
Makan batalam adalah makan bersama satu wadah (talam) versi tradisi muslim arab sambil memperingati maulid nabi. Keunikan tradisi masyarakat Kecamatan Banua Lawas yang hanya dilakukan 3(tiga) desa tersebut dalam melaksanakan Peringatan Maulid Nabi untuk menjamu tamu dengan menyediakan makanan khas didalam talam, yaitu berupa itik panggang dan ayam panggang (masing-masing setengah ekor) yang disertai dengan kuah sop, mie goreng, kue tradisional, dan masakan lainnya.
Persediaan makan yang disiapkan untuk undangan /tamu disiapkan oleh masing-masing kepala keluarga yang ada didesa yang diangkut secara gotong-royong. Kedatangan tamu/undangan yang dihormati seperti pangeran, disambut dan dipayungi oleh kelompok hadrah diikuti dengan mengalunkan syair-syair islami.

Tidak ada komentar:
Write Comments