Sejak jaman kolonial belanda, masyarakat muslim di Desa
Hapalah, Desa Bangkiling Raya, dan Desa Bangkiling, Kecamatan Banua Lawas
setiap tahunnya merayakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW secara
besar-besaran melibatkan seluruh masyarakat yagn merupakan wujud ke
gotong-royongan. Jarak yang ditempuh untuk menuju lokasi Makan Batalam 33
Km dari Tanjung ke arah Selatan.
Makan batalam adalah
makan bersama satu wadah (talam) versi tradisi muslim arab sambil memperingati
maulid nabi. Keunikan
tradisi masyarakat Kecamatan Banua Lawas yang hanya dilakukan 3(tiga) desa
tersebut dalam melaksanakan Peringatan Maulid Nabi untuk menjamu tamu dengan
menyediakan makanan khas didalam talam, yaitu berupa itik panggang dan ayam
panggang (masing-masing setengah ekor) yang disertai dengan kuah sop, mie
goreng, kue tradisional, dan masakan lainnya.
Persediaan
makan yang disiapkan untuk undangan /tamu disiapkan oleh masing-masing kepala
keluarga yang ada didesa yang diangkut secara gotong-royong. Kedatangan
tamu/undangan yang dihormati seperti pangeran, disambut dan dipayungi oleh
kelompok hadrah diikuti dengan mengalunkan syair-syair islami.
Tidak ada komentar:
Write Comments